Gelandang Terbaik di Masanya (Bagian 2)
Setelah postingan sebelumnya membahas Gelandang Terbaik di Masanya (Bagian 1) kali ini penulis mencoba untuk memberikan daftar gelandang kembali sebagai terusan dari postingan sebelumnya. Yang perlu ditekankan tulisan ini adalah perspektif dari penulis, disadur dari beberapa sumber dan dirangkum menjadi satu postingan yang menarik untuk dibahas.
1. Rui Costa
Rui Manuel César Costa, adalah seorang gelandang yang lahir di kota Lisboa, Potugal. Mengawali karier sepakbolanya dari klub Benfica yang kemudian melanjutkan petualangannya ke daratan Italia. Sempat memberikan permainan menarik bersama Gabriel Omar Batistuta ketika berada di Fiorentina tahun 1994 sampai dengan 2004, dia pun akhirnya pindah ke tangan AC Milan dengan memecahkan rekor transfer klub tersebut dengan biaya 43,9 juta euro pada saat itu.
Di AC Milan dia merupakan sosok mentor yang sangat disegani oleh Kaka yang pada saat itu masih berstatus sebagai pemain baru. Gaya bermain yang tenang bahkan cenderung lambat untuk seorang gelandang menjadi ciri khas seorang Rui Costa sehingga mendapat julukan "Sang Maestro". Setelah mempersembahkan satu gelar Scudetto Serie A, satu trofi Coppa Italia, satu trofi Piala Super Italia, satu trofi Liga Champions dan satu trofi Piala Super Eropa kepada AC Milan diapun kembali lagi ke Benfica dan memutuskan pensiun di tahun 2008 yang lalu.
2. Frank LampardRui Manuel César Costa, adalah seorang gelandang yang lahir di kota Lisboa, Potugal. Mengawali karier sepakbolanya dari klub Benfica yang kemudian melanjutkan petualangannya ke daratan Italia. Sempat memberikan permainan menarik bersama Gabriel Omar Batistuta ketika berada di Fiorentina tahun 1994 sampai dengan 2004, dia pun akhirnya pindah ke tangan AC Milan dengan memecahkan rekor transfer klub tersebut dengan biaya 43,9 juta euro pada saat itu.
Baca Juga
Memulai karienya di West Ham United di tahun 1995, Frank Lampard kemudian direkrut oleh Chelsea pada tahun 2001. Perkembangan kemampuannya sebagai gelandang di Chelsea cenderung lambat, kemampuannya baru terlihat di musim ketiga ketika Chelsea yang saat itu dibeli oleh konglomerat Roman Abramovich.
Setelah 13 tahun membela Chelsea akhirnya di tahun 2014, Lampard bergabung dengan New York City. Sebelum melanjutkan petualangannya di Major League, dia sempat dipinjamkan selama 6 bulan ke Manchester City.
Lagenda hidup Real Madrid ini mengawali karier menjadi pemain sepakbolanya dari klub Cannes, Prancis. Setelah merumput di Prancis bersama Cannes dan Bordeaux, Zizou menjajal peruntungannya di tanah Italia dengan menerima pinangan dari Juventus. Tampil gemilang bersama Juventus akhirnya dia pun pindah ke Real Madrid dengan memecahkan rekor transfer dunia pada saat itu sebesar 66 juta pounds.
Mempunyai kontrol bola tingkat tinggi, serta mempunyai gaya bermian elegan dan mempunyai akurasi tembakan yang tinggi tak jarang menghasilkan gol yang spektakuler. Walaupun mendapatkan predikat pemain terbaik di Piala Dunia 2006, banyak yang menyayangkan peristiwa Zizou diganjar kartu merah pada partai final Prancis melawan Italia karena insiden menyeruduk dada Marco Materazzi.
4. Esteban Cambiasso
Pemain yang sangat identik dengan klub Internazionale ini mengawali karier seniornya di klub Argentinos Juniors pada tahun 1995. Melanjutkan petualangannya di dunia sepakbola dengan bergabung bersama tim senior Real Madrid di tahun 2002 memberikan kesempatan membantu Los Blancos memenangi UEFA Super Cup, La Liga, Piala Intercontinental serta Piala Supercup Spanyol pada tahun 2003.
Bergabung dengan Internazionale dengan status free transfer di tahun 2004 membuat dia menjadi selandang bertahan yang ditakuti oleh lawannya di level Serie A berpasangan dngan rekan satu timnya kala itu Juan Sebastian Veron.
Siapa tak kenal gelandang yang satu ini, berkat ciri khas penampilannya memakai kacamata khusus ketika bermain. Bukan tanpa alasan, pemain ini memakai kacamata khusus karena penyakir glukomanya.
Banyak klub yang sudah dibela semasa kariernya mulai dari Ajax Amsterdam, AC Milan, Internazionale, Barcelona, Juventus, dan Totenham Hotspurs. Pensiun di umur 37 tahun dan sekarang menjabat sebagai dewan supervisor di Ajax Amsterdam.
Diantara nama-nama diatas manakan yang menjadi pemain gelandang favorit anda? Sampaikan di kolom komentar dan tunggu artikel selanjutnya mengenai ragam sepakbola dari ragamfootball.blogspot.com.
Tadi udah baca juga yang bagian satu, ternyata edgar davids masuk sini yah, wkwkwk dulu aku suka pake wining11.
ReplyDeleteYuk mampir gan Aorlin.com
Iya gan, makasih sudah mampir ya gan
DeleteSaya baru pertama kali denger nama Edgar Davids. Lainnya emang terbaik itu
ReplyDeleteLegenda hidup Ajax Amsterdam gan
DeleteApa cuma aku disini, yang kurang update tentang bola? Hehehe... Soalnya jarang banget sih nonton bola, bukan karena enggak suka, tapi memang enggak hobi nton bola... Hehehhee 😅
ReplyDeleteNonton bareng temen gan, biar tahu serunya nonton bola 😁
DeleteMantab Gan Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog Saya .. Dan Saya Kunjungi Balik Terima Kasih ..
ReplyDeleteTerima kasih juga gan
Deletepada masa dulu.
ReplyDeleteKarena kalo berbicara yang masa sekarang udah banyak yang terindeks gan :D
DeleteMantul.. bikin inget jaman dulu. Memorial bgt . Smangat trs ya
ReplyDeleteSiap gan, hanya berusaha menuliskan apa yang ingin saya tulis.
DeleteJoz
ReplyDeletePro banget sepertinya mereka gan
ReplyDeleteBukan level tarkam pastinya gan
Deletekalau saya gelandangan terburuk :(
ReplyDeleteKeren gan menambah pengetahuan terutama bagi saya yg tidak terlalu tau tentang sepakbola
ReplyDeleteMengulas seputar sepak bola memang enggak ada matinya.
ReplyDeleteOlahraga paling diminati di seluruh dunia gan
DeleteArtikelnya baguss..
ReplyDeleteSaya juga suka bolaa..
wasit99.com
Makasih sudah berkunjung gan
DeletePecinta bola banget ni, good lah
ReplyDeleteNumpang promo ya min^^
ReplyDeleteUpd4te Bett1ng k0munit4$ b0la terpercaya di 1nd0nes14
4yo buruan daftar..